PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MADRASAH MUALLIMIN MUHAMMADIYAH MAKASSAR SKRIPSI Diajuk

النسخ

1 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL WHATSAPP TERHADAP MOTIVASI BELAJAR BAHASA ARAB SISWA KELAS XI MADRASAH MUALLIMIN MUHAMMADIYAH MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar serjana pendidikan ( SPD ) pada program studi Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Univesitas Muhammadiyah Makassar Oleh : JUJUN SUCIADIN NIM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR 2020 M/1442 H

2 ii

3 iii

4 iv

5 ABSTRAK JUJUN SUCIADIN Pengaruh Penggunaan Media Sosial WhatsApp Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab. Dibimbing oleh Abd.Rahim Razaq dan Nasruni. Penelitian ini bertujuan: untuk mengetahui penggunaan media sosial WhatsApp terhadap siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar, untuk mengetahui motivasi belajar bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar, untuk mengetahui pengaruh penggunaan media sosial WhatsApp dengan motivasi belajar bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, oleh karena itu teknik pengumpulan datanya dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan angket. Hal ini diperlukan untuk mengetahui ada atau tidak adanya pengaruh antara penggunaan media sosial WhatsApp dengan motivasi belajar bahasa Arab, maka penulis menggunakan rumus regresi sederhana dengan jumlah sampel 33 responden. Berdasarkan hasil penelitian membuktikan bahwa pengaruh penggunaan media sosial WhatsApp di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar berada dalam kategori baik yaitu pada interval 37,35 40,65 dengan nilai rata-rata 39,39. Begitu juga dengan motivasi belajar bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassa berada dalam kategori baik pada interval 39,55 42,45 dengan nilai rata-rata 42,15. Dari hasil uji t, nilai t hitung penggunaan media sosial WhatsApp sebesar 0,618 lebih kecil dari nilai t tabel yang telah ditetapkan sebesar 2,021. Sedangkan nilai signifikan 0,541> 0,05. Selain itu, diketahui persamaan regresi dengan rumus Y = a + bx = 38, ,095X. Dengan demikian, dapat dinyatakanterdapat pengaruh yang Tidak signifikan antara antara penggunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar. Adapun besarnya pengaruh positif penggunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar bahasa Arab adalah 0,012 atau 12% dan sisanya 88% dipengaruhi oleh faktor lain. Kata Kunci : Media, WhatsApp, Motivasi Belajar v

6 مستخلص البحث جوجون سوسيادين تأثري استخدام وسائل التواصل االجتماعي واتساب على الدافع لتعلم اللغة العربية. بإشراف الربوفيسور عساك د. عبد الرحيم رزاق M.Pd و نصروين.Pd.I. M.Pd.I هتدف هذا البحت إىل حتديد استخدام وسائل التواصل االجتماعي واتساب لطالب مدرسة املعلم احملمدية مكسر لتحديد الدافع لتعلم اللغة العربية يف مدرسة املعلم احملمدية مكسر لتحديد تأثري استخدام وسائل التواصل االجتماعي واتس آب مع الدافع لتعلم اللغة العربية يف مدرسة املعلم احملمدية مكاسار. طريقة البحث املستخدمة يف هذه الدراسة هي طريقة كمية لذلك فإن تقنية مجع البيانات تستخدم املالحظة والتوثيق واالستبيانات. هذا ضروري لتحديد ما إذا كان هناك أي تأثري بني استخدام وسائل التواصل االجتماعي واتسآب والدافع لتعلم اللغة العربية لذلك يستخدم املؤلف معادلة احندار بسيطة مع حجم عينة من مستجيبا. 33 ناء على نتائج البحث تثبت أن تأثري استخدام الواتساب على مواقع التواصل االجتماعي يف مدرسة املعلم احملمدية مكسر يف فئة جيدة أي يف الفرتة وباملثل فإن الدافع لتعلم اللغة العربية يف مدرسة يف الفرتة عند قيمة مبتوسط قيمة مبتوسط املعلم احملمدية مكاسة هو يف فئة جيدة من نتائج اختبار t قيمة thitung الستخدام الوسائط االجتماعية واتساب هي أصغر من قيمة جدول ttabel اليت مت تعيينها بينما القيمة املعنوية معادلة االحندار بالصيغة > باإلضافة إىل ذلك من املعروف أن = bx.y = a + وبالتايل ميكن القول أن هناك تأثري ا ضئيال بني استخدام وسائل التواصل االجتماعي واتساب على الدافع لتعلم اللغة العربية يف مدرسة املعلم احملمدية مكسر. حجم التأثري اإلجيايب الستخدام واتس آب لوسائل التواصل االجتماعي على الدافع لتعلم اللغة العربية هو أو 20 والنسبة املتبقية 00 تتأثر بعوامل أخرى. االساسية المفتاحية: ميديا واتسآب تحفيز التعلم vi

7 ABSTRACT JUJUN SUCIADIN The Influence of the Use of Whatsapp Social Media on Motivation to Learn Arabic. Supervised by Assac.Prof.Dr. Abd.Rahim Razaq., M.Pd and Nasruni.Pd.I., M.Pd.I This study aims: to determine the use of social media WhatsApp for students of Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar, to determine the motivation to learn Arabic at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar, to determine the effect of using social media WhatsApp with motivation to learn Arabic at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassa. The research method used in this research is a quantitative method, therefore the data collection technique uses observation, documentation, and questionnaires. This is necessary to determine whether or not there is any influence between the use of social media WhatsApp and the motivation to learn Arabic, so the author uses a simple regression formula with a sample size of 33 respondents. Based on the research results prove that the influence of the use of social media whatsapp at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar is in a good category, namely at the interval with an average value of Likewise, the motivation to learn Arabic at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassa is in the good category at the interval with an average value of From the results of the t test, the t value of whatsapp social media use is smaller than the ttable value which has been set at While the significant value is 0.541> In addition, it is known that the regression equation with the formula Y = a + bx = 38, Thus, it can be stated that there is an insignificant influence between the use of whatsapp social media on the motivation to learn Arabic at Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar. The magnitude of the positive influence of using social media WhatsApp on motivation to learn Arabic is or 12% and the remaining 88% is influenced by other factors. Keywords: Media, WhatsApp, Learning Motivation KATA PENGANTAR ب س م ٱ ه لل ٱل هرح م ن ٱل هرح يم Alhamdulillah atas hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, meskipun jauh dari kesempurnaan. Kesempurnaan hanya menjadi milik-nya vii

8 sehingga penulis melakukan kesalahan dan kesalahan hanya menjadi milik penulis sebagai hambanya. Semoga doa dan salam terus dicurahkan kepada Tuhan kita Nabi Muhammad SAW yang telah mengangkat umat manusia dari zaman sederhana menjadi era kejayaan dengan tradisi terdidik dan berbudaya. Penulis menyadari banyak kendala dalam penelitian ini, mulai dari hal-hal internal seperti penulis yang memiliki motivasi tinggi terkadang rendah, hingga hal-hal eksternal seperti kesibukan penulis, keterbatasan dana dan lain-lain. Namun semua hal tersebut tidak membuat penulis surut dalam menyelesaikannya, ini semua berkat bantuan dan doa dari berbagai pihak. Maka wajar saja penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua tercinta, Ramlah dan Ramlin yang selalu mencurahkan rasa cinta dan kasih sayang yang tiada habisnya menjadi kekuatan dalam setiap langkah hidup penulis, memberikan semangat, motivasi, dukungan, doa dan restu kepada penulis. 2. Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah berjuang melakukan revolusi Kampus Biru. 3. Drs H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I Dekan Fakultas Agama Islam 4. Nur Fadilah Amin, S.Pd.I.,M.Pd.I Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Arab di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. 5. Bapak/Ibu Wakil Dekan Fakultas Agama Islam beserta jajarannya 6. Segenap dosen Universitas Muhammadiyah Makassar, beserta para staf yang telah membina serta berbagi ilmu kepada penulis. viii

9 7. Ass. Prof. Dr. Abd. Rahim Razaq M.Pd pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan serta bantuan selama penulisan skripsi ini. 8. Nasruni, S.Pd.I.,M.Pd.I pembimbing II yang telah dengan sabarnya membimbing sampai selesai skripsi ini. 9. Dahlan Sulaiman, S. Ag., M.Pd.I Kepala Sekolah Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassa yang telah memberikan izin penelitian sehingga penulis merasa sangat terbantu penyelesaian skripsi ini. 10. Bapak/Ibu guru Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar 11. Peserta didik Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar 12. Sahabat dan teman penulis yang selalu menemani dan memberikan motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan. Karenanya kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT mengasihani dan membimbing kita semua agar selalu berada di jalan yang benar. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua..aamiin ya rabbal aalamiin. Makassar, 4 Rabiul Awal 1442 M 21 Oktober 2020 Penulis, DAFTAR ISI Jujun Suciadin PENGESAHAN SKRIPSI... NIM: ii BERITA ACARA MUNAQASAH... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... viii ix

10 DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan kegunaan... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Media Sosial WhatsApp Sejarah WhatsApp Manfaat Grup WhatsApp Motivasi Belajar Pengertian Belajar Pengertian Moivasi Ciri-ciri Motifasi Belajar Macam-macam Motifasi Belajar Upaya Meningkatkan Motifasi Belajar Kerangka pikir Hopotesis BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian Lokasi Penelitian Populasi dan sampel Populasi Sampel x

11 3.3 Metode Pengumpulan Data Tahap persiapan Tahap Pelaksanaan Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Profil sekolah Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar Pembahasan Penelitian BAB V PENUTUP Kesimpulan Sara DAFTAR PUSTAKA DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Instrumen Penggunaan Media sosial Tabel 3.2 Instrumen Penelitian Motivasi Belajar Bahasa Arab Tabel 4.1 Nama guru dan Jabatan xi

12 Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik Tabel 4.3 Saya mengetahui dengan pasti aplikasi WhatsApp Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Saya mengetahui fitur-fitur (send messager with emotocons, free call, vidio call, send audio, send contact, send locantion) pada aplikasi WhatsApp Menurut saya aplikasi WhatsApp sebagai pembelajaran untuk memahami pengetahuan teknologi Menurut saya WhatsApp grup kelas bermanfaat sebagai media informasi yang berkaitan tentang sekolah WhatsApp grup kelas sebagai media bertanya terkait masalah pelajaran WhatsApp sebagai media untuk berdiskusi dengan teman mengenai pelajaran Tabel 4.9 WhatsApp dapat mengusir kejenuhan mengenai pelajaran Tabel 4.10 Saya menggunakan WhatsApp untuk chattingan dengan teman Tabel 4.11 Saya menggunakan WhatsApp lebih dari 3 jam sehari Tabel 4.12 Saya lebih sering membuka akun WhatsApp dari pada buku pelajaran Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Penggunaan Media WhatsApp Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Penggunaan Media WhatsApp Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Penggunaan media sosial whasapp Tabel 4.16 Saya aktif mengikuti pelajaran bahasa arab Tabel 4.17 Tabel 4.18 Tabel 4.19 Saya rajin membuka buku bahasa arab dirumah ketika akan ujian Saya selalu bertanya kepada guru bahasa arab ketika belum ada saya pahami Saya merasa optimis dalam mengerjakan pertanyaan yang sulit dalam ujian mata pelajaran bahasa arab xii

13 Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22 Tabel 4.23 Saya sering berdiskusi dengan teman melalui grup WhatsApp kelas untuk mengerjakan PR bahasa arab yang sulit Saya selalu menyimak dengan baik ketika pelajaran bahasa arab berlangsung Saya berusaha agar mendapatkan nilai tertinggi terutama dalam pelajaran bahasa arab Menurut saya menyelesaikan pembelajaran bahasa arab dengan peserta yang baik sangat penting bagi saya Tabel 4.24 Setelah saya menyelesaikan tugas-tugas dalam pelajaran bahasa arab saya merasa puas dengan apa yang telah saya kerjakan Tabel 4.25 Saya suka pergi keperpustakaan untuk menambah sumber pengetahuan Tabel 4.26 Statistik Deskriptif Motivasi Belajar Bahasa Arab Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi motivasis belajar siswa Tabel 4.28 Kategorisasi Skor motivasi belaja siswa Tabel 4.29 Hasil Uji Validitas Tabel Hasil Uji Realibitas Tabel 4.31 Hasil Uji Normalitas One sample kolmogorov smirnov test Tabel4.32 Anova Table Tabel 4.33 Hasil Regresi Linear Sederhana coefficients Tabel 4.34 Model Summary xiii

14 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi turut membawa perubahan besar dalam semua aspek kehidupan manusia. Dalam kenyataannya, perubahan ke masa datang itu terlalu cepat sehingga dengan cepat pula mempengaruhi kebudayaan sekarang ini. Perubahan tersebut terjadi karena dipacu oleh kemampuan teknologi modern. Tidak sedikit masyarakat yang berpandangan bahwa sekarang adalah jamannya teknologi, seseorang yang tidak mengikuti arusnya maka mereka dikatakan ketinggalan jaman. 1 Kehadiran teknologi modern tidak memberikan pilihan lain kepada dunia pendidikan selain turut serta dalam memanfaatkannya. Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan, dimana ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Dengan demikian pendidikan harus relevan dengan perkembangan jaman agar tujuan dari pendidikan dapat tercapai secara maksimal. 2 Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. 3 Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional, dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dimana iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi segala bidang. 4 1 Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Jakarta: Sinar Baru Algensindo, 2003), hal Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen pendidikan, (Yogyakarta: Aditya Media bekerjasama dengan FIP UNY,2009), hal ),h Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. (Cet. III; Jakarta: PT RINEKA CIPTA, Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. h. 4. 1

15 2 Sebagaimana firman Allah dalam qur an surah Al-Mujadilah ayat يآيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا ىف اجمللس فافسحوا يفسح اهلل لكم إذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع اهلل الذين آمنوا منكم والذين Terjemahnya: أوتوا العلم درجت واهلل مبا تعملون خبري Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapanglapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allahakanmeninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Demikiandalam proses pendidikan. Belajar adalah sesuatu yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda orang belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya.perubahan perilaku tersebut menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). 6 Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Pesan, sumber pesan, saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi. Pesan yang dikomunikasikan adalahajaran atau didikan yang ada dalam kurikulum.sumber pesannyabisa guru, siswa, orang lain, ataupun penulis buku dan produser media.salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau guru. 7 Proses belajar mengajar terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilannya, baik dari segi faktor tujuan, pendidik, peserta didik, situasi lingkungan, metode, ataupun isi/materi yang terkait dengan media pembelajaran. Penggunaan media aplikasi WhatsApp, adalah salah satu media pembelajaran yang dapat membantu dan memudahkan dalam proses pembelajaran, 5 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahan Kitab Suci, Semarang : C.V. Toha Putra, 1998, h Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Cet. V; Jakarta: Pustekum Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada) Hal Arief S. sadiman Dkk, Media Pendidikan, (Ed. 1-7-; Jakarta : Rajawali Pers, 2009) hal. 12

16 3 Memilih mediayang terbaik untuk tujuan instruksional bukan pekerjaan yang mudah.hal inidiakui oleh mereka yang pernah berkecimpung dalam tugas ini.pemilihan itu rumit dan sulit, karena pada dasarnya beberapafactor yangsaling berhubungan. Kehati-hatian dalam memilih media pembelajaran, Penerapan suatu media pengjaran harus ditinjau dari segi keefektifan, keefisienan, karakteristik materi pelajaran dan keadaan siswa.agar proses belajar mengajarberjalan secara efektif dan efisien, maka tenaga pengajar diharapkan selektif dalam mencari, memilih, menggunakan dan mengembangkan strategi pengajaran sesuai dengan mata pelajaran dan pokok bahasan yang diajarkan. Media Aplikasi WhatsApp dianggap merupakan alat yang bermanfaat bagi guru terutama untuk memudahkan pemberian tugas, baik yang berupa kegiatan maupun evaluasi. Pembelajaran bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar kenyataanya ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa arab. Dalam tahap menulis mencontoh saja ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis, apa lagi jika siswa di harus kan untuk bisa menulis sesuai dengan kaidah tata bahasa arab yang baik. Banyak di antara siswa MA masih kesulitan dalam menyusun kata-kata yang akan di tulis. Kesulitan diantara siswa bisa di karenakan faktor internal dan eksternal dari siswa. Dari masalah yang ada, media aplkasi WhatsApp mempunyai peran dan pengaruh yang baik terhadap hasil belajar siswa jika pemanfaatnya dioptimalakan secara maksimal oleh guru dalam dalam setiap pembelajaran. Maka dari itu penulis akan

17 4 meneliti Pengaruh penggunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar bahasa arab siswa kelas XI di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana penggunaan media WhatsApp pada mata pelajaran bahasa Arab siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar? 2. Bagaimana motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar? 3. Bagaimana pengaruh penggunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar? C. Tujuan Setiap kegiatan penelitian mutlak terdapat tujuan dan kegunaan yang ingin dicapai, baik oleh dari peneliti sendiri maupun terhadap pihak-pihak lain. Adapun tujuan dan kegunaan penelitian dapat dicermati satu persatu, sebagai berikut : 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahuipenggunaan media WhatsApp pada mata pelajaran bahasa arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar b. Untuk mengetahui motivasi belajarpeserta didik pada mata pelajaran bahasa arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar

18 5 c. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatanmedia sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar peserta didik padamata pelajaran bahasa arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar. D. Kegunaan Dengan penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru dalam mengembangkan keilmuan dan pengetahuan bagi penulis. a. Dapat memberikan informasi bagi para pendidik, khususnya yang ada di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassarmengenai pengaruh penggunaanmedia sosial WhatsAppterhadap motivasai belajar siswa pada mata pelajaran bahasa arab. b. Sebagai wujud sumbangsih penulis terhadap upaya peningkatan perbendaharaan karya-karya ilmiah, sehingga konsep-konsep yang telah ada akan lebih detail dan komprehensip dengan adanya karya tulis ini, baik eksistensinya sebagai pembanding, pelengkap, maupun penambah kerangka berfikir pendidik.

19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Sosial Media sosial merupakan perkembangan dari teknologi web berbasis internet, sehingga memudahkan setiap orang untuk berkomunikasi dan berpartisipasi. 8 media sosial merupakan teknologi digital yang memudahkan pengguna untuk berkreasi dan berbagi materi dengan orang lain melalui internet. Internet selalu dibutuhkan oleh setiap orang. 9 Keberadaan media sosial sedang mengikis sejarah yang telah memberikan perubahan sebagai prosedur komunikasi manusia. Proses komunikasi yang saat ini dilakukan hanya melalui komunikasi tatap muka, komunikasi kelompok, komunikasi massa, telah berubah total seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi virtual, khususnya internet. Perubahan ini terlihat di tempat-tempat umum dimana masyarakat lebih asyik berkomunikasi dengan gadget yang dimilikinya dibandingkan dengan orang yang ada di sekitarnya. 10 Berbagai situs jejaring sosial memudahkan pengguna untuk berbagi ide, saran, pandangan, aktivitas, informasi, acara, undangan, dan minat dalam jaringan individu masing-masing. Selain layanan jejaring sosial yang berpusat pada individu, tokoh atau figur, telah berkembang pola pengabdian masyarakat yang lebih berpusat pada kelompok atau kelompok kolektif. 11 Pada tahun 2014, data terbaru menunjukkan bahwa pengguna internet dunia diperkirakan telah melampaui 2,2 miliar atau sekitar 30 persen dari total penduduk dunia. Angka-angka ini menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun pengguna internet dan media sosial akan semakin meningkat. Di Indonesia, pengguna diprediksi akan meningkat tajam dalam beberapa tahun mendatang. Dalam lingkungan pendidikan sendiri, dengan 8 Zarella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta: PT Sarambi Ilmu Semesta Anggota IKPI: 2010), hal Megan poore,studying And Researcing with Social Media, (Los Ageles: Sage Study Skills 2014), hal.3 10 Elvi susanti, Glosarium Kosakata Bahasa Indonesia dalam Ragam Media Sosia Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dialeg Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 3 (2),2016, hal Tim Pusat Hukum Kementrian Perdagangan RI,Panduan OptimalisasiMedia Sosial Untuk Kementrian Perdgangan RI, (Jakarta:Pusat Hubungan Masyarakat, 2014), hal.23 6

20 7 diterapkannya Kurikulum 2013, dalam kegiatan dan proses pembelajaran guru dituntut banyak menggunakan internet dan media sosial untuk memperkaya materi pelajaran. Tak terkecuali siswa dan orang tuanya, mereka juga dituntut untuk aktif menggali informasi melalui internet dan media sosial. 12 Situs media sosial yang bermunculan telah membuat penggunanya menggunakan aplikasi berbasis internet dengan cara berbagi, berpartisipasi, dan membuat konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia maya yang didukung oleh teknologi multimedia yang semakin canggih. Kaplan dan Haenlein membuat skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial dalam artikel Business Horizons. Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: 1. Proyek kolaboratif, memungkinkan pengguna untuk dapat mengubah, menambah, atau menghapus konten yang ada di situs web ini. Contoh: Wikipedia. 2. Blog dan mikroblog, pengguna memiliki kebebasan untuk mengungkapkan sesuatu di blog, seperti perasaan, pengalaman, pernyataan, dan kritik. Contoh: Twitter. 3. Isi atau konten (Content community), pengguna pengguna situs web ini berbagi konten media, seperti video, ebooks, gambar, dan lain-lain. Contoh: Youtube. 4. Situs jejaring sosial, aplikasi yang memungkinkan pengguna terhubung dengan membuat informasi pribadi agar dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi bisa seperti foto. Contoh: Facebook. 12 Ibid., hal

21 8 5. Dunia game virtual, dimana pengguna melalui aplikasi 3D, dapat tampil dalam bentuk avatar yang diinginkan dan berinteraksi dengan orang lain dalam bentuk avatar pula. Contoh: Game online. 6. Dunia sosial virtual, dimana pengguna diberi kesempatan untuk hidup di dunia maya dan dapat berinteraksi dengan orang lain. Contoh: second life. 13 B. WhatsApp 1. Sejarah WhatsApp WhatsApp didirikan pada 24 Februari WhatsApp adalah plesetan dari frasa What's Up yang merupakan aplikasi obrolan seluler yang didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton. Aplikasi WhatsApp terhubung langsung ke nomor telepon dan menyediakan layanan gratis. Terlepas dari ukurannya yang tidak membebani memori ponsel, WhatsApp banyak diminati karena fiturnya yang sederhana. Awalnya WhatsApp hanya bisa mengirim pesan, namun kini WhatsApp sudah memiliki fitur lain seperti mengirim gambar, kontak, file, rekaman suara, menelepon, bahkan video call. Salah satu fitur terbaru yang disediakan WhatsApp adalah status atau yang lebih dikenal dengan WhatsApp story. Stories hanya disimpan selama 24 jam dan akan hilang setelahnya. Selain itu, pada akhir Oktober 2017 lalu, WhatsApp juga merilis 13 Andreas M Kaplan and Michael Haenlein, User of the World, Unite The Challenges and Opportunities of Social Media, (busines horizon, 2010), hal.62-64

22 9 fitur terbarunya untuk menghapus pesan baik di pengirim maupun di penerima pesan. Popularitas WhatsApp masih meningkat pesat di hampir semua platform. Diketahui terdapat lebih dari 1 miliar pengguna WhatsApp di dunia di lebih dari 180 negara. Dari segi budaya, aplikasi WhatsApp memang sangat cocok untuk kondisi Indonesia, karena umumnya bangsa kita suka mengobrol (ngobrol). Indonesia adalah salah satu pasar perpesanan paling aktif di kawasan Asia Tenggara. Dengan banyaknya pengguna WhatsApp sebagai salah satu media sosial yang digemari oleh masyarakat Indonesia khususnya remaja, tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Juru bicara WhatsApp Neeraj Arora menyimpulkan bahwa penduduk Indonesia terdiri dari orang-orang yang suka mengobrol. Karenanya, layanan WhatsApp semakin mendorong masyarakat Indonesia untuk saling menyapa dan mengobrol. 14 Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu primer dan sekunder. Proses komunikasi primer ialah proses penyampaian pikiran dan / atau perasaan orang lain dengan menggunakan simbol sebagai medianya. Simbol sebagai media utama dalam proses komunikasi ialah bahasa, gerak tubuh, tanda, gambar, warna, dan lain-lain yang bisa menerjemahkan secara langsung pikiran dan / atau perasaan komunikator kepada komunikan. 15 Adapun Proses komunikasi sekunder adalah memberitahukan pesan oleh satu orang kepada orang lain dengan menggunakan sarana sebagai media kedua setelah menggunakan simbol sebagai media pertama. Komunikator menggunakan medium kedua ini karena komunikasi sebagai incaran berada di tempat yang relatif jauh atau banyak tempat. Komunikasi pada proses sekunder ini semakin efektif dan efisien karena didukung 14 Hendra Prana jaya dan wicaksono, pemanfaatan aplikasi WhatsApp di kalangan pelajar: studi kasus di Mts Al Muddatsiriyah dan Mts jakarta pusat, Universitas YARSI, ORBITH VOL. 14.NO.1 Maret 2018, hal Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:Remaja Rosdakarta, 2017), hal.11

23 10 oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih. Surat, telepon, radio, film, dan TV adalah beberapa jenis media kedua. Perkembangan masyarakat dan peradaban dan budayanya, komunikasi dengan komunikasi termediasi juga mengalami kemajuan dengan memadukan komunikasi dengan simbol bahasa dengan komunikasi dengan simbol gambar dan warna, seperti perkembangan teknologi internet dan telepon seluler yang semakin berkembang, dan perkembangan media sosial. Karena untuk mengakses media sosial, kita bisa melakukannya kapanpun dan dimanapun hanya dengan menggunakan ponsel. Jika mengakses televisi, radio, dan media lain membutuhkan banyak energi, maka media sosial yang dapat diakses dengan mudah melalui telepon itu berbeda. Contoh jejaring sosial termasuk Facebook, Twitter, Path, Instagram, WhatsApp, dan sebagainya. Berdasarkan penyampaian di atas, kegiatan komunikasi menggunakan WhatsApp dapat dikategorikan ke dalam teori CMC karena WhatsApp merupakan aplikasi pada smartphone yang digunakan sebagai media. Computer Mediated Communication (CMC) ialah istilah yang digunakan untuk berkomunikasi antara dua orang atau lebih yang dapat berinteraksi satu sama lain melalui komputer. Yang dimaksud bukanlah bagaimana dua mesin berinteraksi satu sama lain, tetapi dua orang atau lebih dapat menggunakan alat bantu komputer dengan menggunakan program aplikasi yang ada di komputer. Ciri-ciri komunikasi melalui komputer antara lain: a. Sebuah packet switching, basis yang digunakan adalah internet dimana data yang dikirim antar komputer dibentuk dalam bentuk paket. Packet switching

24 11 adalah metode pengiriman informasi yang memisahkan pesan panjang menjadi beberapa unit kecil dengan ukuran tetap. b. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk mentatukan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi dan video. c. Interaktif, artinya kemampuan suatu sistem atau program yang dapat menanyakan sesuatu kepada pengguna (mengadakan tanya jawab) kemudian mengambil tindakan berdasarkan tanggapan tersebut. Pengguna komputer bisa melihat langsung hasilnya di perangkat yang digunakan. d. Sinkronitas, adalah komunikasi melalui internet dengan interaksi pada waktu yang bersamaan, misalnya seperti pesan instan. Komunikasi ini menggunakan kata-kata sebagai pesan yang disampaikan dan diterima sekaligus seolah-olah dalam percakapan langsung. Peserta CMC dalam melakukan komunikasi dengan komunikannya harus melibatkan dua komponen yakini komputer dan jaringan internet. Bagaimanapun, komputer harus memiliki program atau aplikasi yang memungkinkan komunikator dapat berinteraksi. Walaupun kegiatan dan proses komunikasi menggunakan internet adalah pertukaran data melalui komputer, namun tetap melibatkan manusia sebagai penyedia konteks utama yang meliputi konteks individu, kelompok, organisasi, massa dan sosial. Komunikasi menggunakan media internet merupakan kejadian baru di akhir abad ini. Munculnya teknologi berbasis 3G, 4G bahkan 5G pada tepon genggam telah memicu banyak aplikasi yang bermunculan sebagai media yang

25 12 digunakan dalam proses komunikasi atau yang bisa dikenal dengan chatting. Misalnya aplikasi twitter, facebook, yahoo, kaskus, web dan lain-lain. Dengan fitur pendukung CMC di telpon genggam itu sendiri misalnya antara lain LINE, KakaoTalk, WhatsApp, Blackberry Messenger, WeChat, Skype, dan Google Talk. Penelitian ini, peneliti berfokus pada pembahasan WhatsApp sebagai bahan pembelajaran di kalangan siswa sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik. Keuntungan menggunakan WhatsApp ialah memiliki koneksi 24 jam non stop selama kita terkoneksi dengan internet. Memudahkan kita dalam menerima dan mengirim pesan kapanpun dan dimanapun. Dengan sesama pengguna WhatsApp, kita bisa bertukar foto, audio dan video. Kami juga dapat membuat grup yang terdiri dari banyak orang untuk bercakapan online dengan menggunakan WhatsApp. Pengetahuan yang harus kita ketahui ialah pengetahuan tentang penggunaan. Manusia belajar dari tidak mengetahui menjadi mengetahui, tidak mengetahui menjadi mengetahui, tidak memahami menjadi memahami. Berikut ini uraian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan product knowledge yang meliputi pengetahuan tentang karakteristik, manfaat dan kepuasan / penggunaan suatu produk. Setelah kita menguasai ketiga elemen tersebut, maka akan lebih mudah bagi kita untuk menggunakan produknya. Ini juga berlaku untuk kami dalam menggunakan WhatsApp. Dalam bukunya Nitisusastro menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kita dalam menggunakan suatu produk, dalam hal ini WhatsApp. Faktor-faktor tersebut antara lain:

26 13 a. Sebuah pengetahuan tentang karakteristik pengetahuan ini mencakup segala sesuatu tentang WhatsApp, versinya, kemampuannya, cara mengunduh dan menggunakannya, serta biaya yang digunakan untuk mengaksesnya. b. Pengetahuan tentang Manfaat, kita harus mengetahui apa saja keunggulan dari WhatsApp itu sendiri, kelebihan dan kekurangannya dibandingkan dengan aplikasi lain. c. Pengetahuan tentang kepuasan / penggunaan pemakaian disini lebih banyak tentang waktu yaitu berapa lama WhatsApp bisa digunakan jika terkoneksi dengan koneksi internet dan lain sebagainya. Kemudian kita juga bisa mengetahui apa tujuan dalam menggunakan WhatsApp. 2. Pemanfaatan Grup Whatsapp Grup WhatsApp mempunyai manfaat pedagogis, sosial dan teknologi. Aplikasi ini memberikan dukungan dalam pelaksanaan pembelajaran online. Grup WhatsApp memungkinkan pengguna untuk membuat pengumuman tertentu, berbagi gagasan dan sumber belajar, dan mendukung diskusi online. Rembe dan Bere mengungkapkan bahwa aplikasi WhatsApp Messenger dirasa mampu meningkatkan partisipasi siswa, mempercepat terjadinya kelompok belajar dalam mendorong dan meningkatkan ilmu. Bukan hanya itu, belajar dengan menggunakan aplikasi online seperti WhatsApp Messenger sehinga dapat memberikan kolaborasi dalam pembelajaran, berbagi ilmu dan informasi yang berguna dalam proses pembelajaran, serta memelihara kegembiraan belajar sepanjang waktu.

27 14 Ikut serta, kolaborasi, dan keseruan belajar menjadi nilai tambah dalam proses pembelajaran. Secara lengkap dan singkat manfaat menggunakan aplikasi WhatsApp Messenger Group dalam pembelajaran yakni: 1. WhatsApp Messenger Group menyediakan fasilitas pembelajaran kolaboratif dan kolaboratif online dengan guru dan siswa ataupun sesama siswa baik di rumah maupun di sekolah. 2. WhatsApp Messenger Group adalah aplikasi free yang gampang digunakan. 3. WhatsApp Messenger Group bisa digunakan untuk berbagi komentar, teks, gambar, video, suara, dan dokumen. 4. WhatsApp Messenger Group memudahkan untuk menyebarkan pengumuman dan mempublikasikan karya mereka di grup. 5. Informasi dan pengetahuan bisa dengan mudah dibuat atau disebarluaskan melalui fitur WhatsApp Messenger Group. C. Motivasi Belajar 1. Pegertian Motivasi Belajar Belajar ialah perubahan sifat atau penampilan, dengan rangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan sebagainya. Pembelajaran juga akan lebih baik, jika subjek mengalami atau melakukan, jadi tidak verbalistik 16. Menurut Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan dalam organisme karena pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme ''adapun penjelasan secara rinci yakni Pembelajaran ialah perubahan yang terjadi pada suatu organisme, manusia atau hewan, yang disebabkan oleh pengalaman-pengalaman itu. dapat mempengaruhi perilaku organisme ini. 16 Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2014), hal.20

28 15 Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman ini hanya bisa dikatakan dipelajari jika mempengaruhi organisme. 17 Menurut Soedjiono, proses belajar mengajar merupakan upaya aktif yang dilakukan seseorang secara sadar atau tidak untuk mengubah tingkahlaku yang melingkupi pemahaman, perbuatan dan kapasitas, yang hasilnya bisa benar atau salah. 18 Kesimpulan yang penulis simpulkan dari pembelajaran ialah proses perubahan perilaku sadar yang dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan keterampilan yang hasilnya bisa salah atau benar dan tidak verbalistik. 2. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan semua penggerak dalam setiap diri siswa yang mengakibatkan kegiatan belajar yang bisa memberikan kelangsungan kegiatan belajar yang menunjukakan arahan pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkan oleh mata pelajaran dapat tercapai. 19 Motivasi dan pembelajaran merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar muncul karena faktor intrinsik, berupa kemauan untuk berhasil serta dukungan kebutuhan belajar, keinginan untuk cita-cita. Kemudian faktor ekstrinsiknya ialah adanya apresiasi, lingkungan belajar yang mendukung, dan kegiatan belajar yang menarik. Namun harus diingat, kedua faktor tersebut disebabkan oleh dukungan tertentu, sehingga seseorang mau melakukan kegiatan pembelajaran yang lebih aktif dan antusias. 20 Motivasi dilihat sebagai dukungan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terdapat keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku pembelajaran individu. 17 Muhibbin syah, PsikologiBelajar,(ciputat: PT logos wacana ilmu, 2001), hal Soedijanto Padmowihardjo,Psikologi BelajarMengajar, (Tangerang Selatan:Universitas Terbuka, 2016), hal Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2014), hal Hamzah B Uno, Teori Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2014), hal Hamzah B Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisi Dibidang Pendidikan, (Jakarta Bumi Aksara,2017),hal.17

29 16 Motivasi belajar sangat penting untuk siswa dan guru. Untuk siswa pentingnya motivasi belajar ialah sebagai berikut: (1) Kesadaran akan posisi mereka di awal pembelajaran, proses, dan hasil akhir; (2) Menginformasikan tentang power upaya belajar, dibandingkan dengan teman seangkatan; (3) memfokuskan kegiatan belajar; (4) Mendorong pembelajaran; (4) Mendorong pembelajaran; (5) Kesadaran akan pembelajaran yang berkelanjutan dan kemudian perjalanan kerja (di antara istirahat atau bermain). Kelima poin diatas menunjukkan betapa pentingnya motivasi ini untuk diketahui oleh para pelakunya sendiri. Jika pelaku menyadari motivasinya, maka sebuah pekerjaan, dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik. 21 Kesimpulan dari penulis adalah bahwa motivasi belajar merupakan semua penggerak yang ada pada diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar guna mencapai tujuan pembelajaran. 3. Ciri-ciri Motivasi Belajar Motivasi yang ada pada setiap orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Rajin menghadapi tugas (mampu bekerja terus menerus dalam waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). b. Tangguh..dalam..menghadapi..kesulitan..(tidak..cepat..menyera). Tidak membutuhkan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah diraih). c. Menunjukkan minat dalam berbagai masalah. d. Lebih suka bekerja secara mandiri. e. Cepat bosan dengan tugas rutin. f. Bisa mempertahankan pendapatnya. g. Tidak mudah melepaskan keyakinan itu. h. Nikmati menemukan dan memecahkan masalah. 22 Prayitno mengemukakan tentang indikator dalam motivasi belajar, yaitu sebagai berikut: a. Kegigihan dalam belajar b. Mampu menghadapi kesulitan c. Minat dan perhatian tajam dalam belajar 22 Ibid, hal Diyanti dan Mudjino, Belajar dan Pembelajaran,(Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hal.80

30 17 d. Berhasil dalam pembelajaran e. Mandiri untuk belajar. 23 Setiap manusia memiliki karakteristik seperti di atas, artinya setiap manusia selalu memiliki motivasi yang kuat. Karakteristik motivasi seperti itu akan lebih sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. 4. Macam-macam Motivasi Berbicara mengenai macam atau jenis motivasi dapat diamati dari berbagai sudut pandang. Jadi, motivasi atau motif aktifnya bermacam-macam. Penulis mengambil berbagai macam motivasi dari segi intrinsik dan ekstrinsik, sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik Yang dimaksud dengan motivasi intrinsik ialah motif yang menjadi aktif dan berfungsi tanpa harus didorong dari luar karena di dalam diri seseorang sudah ada kemuan untuk melakukan sesuatu. Jika seseorang sudah memiliki motivasi intrinsik maka secara sadar akan melakukan aktivitas dalam belajar dan selalu maju sehingga tidak membutuhkan motivasi dari luar dirinya. Hal ini dikarenakan oleh kemauan yang positif bahwa apa yang mau dipelajari akan bermanfaat di masa depan. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik: motif yang bersifat aktif dan berfungsi karena ada rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik yang dimaksud adalah padasaat siswa menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar. Berbagai cara dapat dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar Upaya Peningkatan Motivasi Belajar Menurut De Decce dan Grawford, memiliki empat fungsi pengajar sebagai guru yang berkaitan dengan cara memelihara dan meningkatkan motivasi belajar siswa, yaitu guru harus bisa 23 Riduwan,belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula, (bandung: alfabeta, 2005), hal Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,(Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2014), hal

31 18 membangkitkan semangat siswa, memberikan harapan yang realistis, memberikan intensif, dan mengarahkan perilaku siswa. ke arah yang mendukung pencapaian tujuan pengajaran. a. Menggairahkan Anak Didik Guru harus menjaga minat belajar siswa, yaitu dengan memberikan kebebasan tertentu untuk berpindah dari satu arah pelajaran ke aspek lain dalam situasi pembelajaran. b. Berikan Harapan yang Realistis Guru di anjurkan memiliki pengetahuan yang cukup tentang keberhasilan ataupun kegagalan akademis pada siswa di masa lalu. Dengan cara ini, guru dapat membedakan antara ekspektasi yang realistis, pesimis, atau terlalu optimis. c. Memberikan Insentif Ketika siswa mengalami keberhasilan, berikan penghargaan kepada siswa (berupa pujian, angka bagus, dan lain-lain) karena keberhasilannya, sehingga siswa terpacu untuk melakukan upaya lebih lanjut untuk mencapai tujuan pengajaran. d. Mengarahkan Perilaku Siswa Siswa yang diam, yang membuat kakacauan, yang berbicara sesuka hati, dan sebagainya harus dinasehati dengan arif atau bijaksana. Upaya menghentikan perilaku negatif siswa dengan memberikan tugas, mendekatkan diri, memberikan hukuman

32 19 pendidikan, menegur dengan sikap yang lembut dan dengan kata-kata yang ramah dan baik hati. D. Pembelajaran Bahasa Arab Proses belajar mengajar pada dasarnya adalah proses komunikasi; Dimana dalam proses komunikasi terdapat tiga komponen penting yang berperan yaitu pesan yang disampaikan (kurikulum), komunikator (guru), komunikan (siswa / peserta). Maka agar proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar atau langsung, efektif dan efisien diperlukan suatu alat yang disebut media pembelajaran. Pembelajaran menurut Muhaimin merupakan salah satu upaya untuk mendidik siswa dalam belajar. 25 Sedangkan bahasa Arab, sebagaimana dikemukakan oleh Syekh Musthofa Al-Ghulayani, adalah kata yang diucapkan atau diucapkan oleh orang Arab untuk tujuan tertentu. 26 Maka belajar bahasa Arab dengan mempertimbangkan urgensinya sangat digemari masyarakat luas. Namun, mereka yang berminat belajar bahasa Arab masih lebih sedikit dibandingkan bahasa Inggris yang merupakan bahasa nomor satu dunia. Apalagi bahasa Inggris merupakan mata pelajaran wajib di sekolah hingga perguruan tinggi, bahkan menjadi bagian dari syarat kelulusan. Meskipun bahasa Arab tidak kalah pentingnya dengan bahasa Inggris, terlebih lagi bagi umat Islam sendiri yang menjadikan kita suci dari bahasa Arab. 25 Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Penerapanya Dalam Pembelajaran Agama), (Surabata: CV. Citra Media, 1996), hal Musthofa Al-Gulayani, Idatunnasyiin,(Beirut: Al-Maktabah Al-Asriyah Littaba ah Wannasyri, 1953), hal.4

33 20 Berikut ini tujuan umum pembelajaran bahasa Arab sebagai salah satunya di indonesia ialah sebagai berikut a. Pelajar menghargai dan bangga dengan bahasa Arab sebagai salah satu bahasa terpenting di dunia untuk dipelajari. b. Peserta didik memahami bahasa Arab dari segi bentuk, arti, dan fungsi, serta menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai keperluan, kebutuhan, dan keadaan. c. Peserta didik memiliki kemampuan menggunakan bahasa Arab untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosi, dan kematangan sosial. d. Peserta didik memiliki disiplin dan pemikiran serta bahasa. e. Peserta didik mampu memiliki dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadiannya, memperluas wawasan hidupnya, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bahasanya. f. Peserta didik menghargai dan mengembangkan bahasa Arab sebagai harta karun budaya intelektual. 27 Dampak yang sangat esensial dalam proses belajar mengajar ialah metode belajar-mengajar yang digunakan. Metode dapat diartikan sebagai cara atau jalur yang dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalam arti luas, metode belajar-mengajar mencakup perencanaan dan segala upaya yang dapat dilakukan guna mencapai tujuan belajar-mengajar secara efektif dan efisien. Metode yang harus dipilih dan digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran (materi) guna mencapai tujuan yang telah dirumuskan M. Abdul Hamid, dkk., Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: Misykat, 2008), hal Syamsudin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006), hal.22

34 21 Disetiap pembelajaran bahasa asing, termasuk bahasa Arab, setiap guru (pendidik) juga harus mempersiapkan metode pembelajarannya. Metode pembelajaran disiapkan untuk menghasilkan pembelajaran yang efektif, efisien, dan terarah. Sehingga kesiapan metode yang akan digunakan dalam pembelajaran sangat diperlukan. Setiap metode yang digunakan dalam suatu pembelajaran akan mempengaruhi hasil dan akan berbeda dengan metode lainnya. Pembelajaran bahasa asing di dunia ini, sekitar tahun 1980an Jack Richards dan Theodore Rodgers telah mengenalkan suatu konsep yang dimasukkan ke dalam pendekatan, desain, dan prosedur (approach, design, dan procedure) merupakan suatu reformasi konsep Anthony ( pendekatan, metode)., teknik). 29 Richards dan Rodgers mengatakan, cara ini merupakan payung utama untuk spesifikasi dan interelasi antara teori dan praktik. 30 Melalui konsep ini, Richards dan Rodgers berpatisipasi pada pemahaman konsep metode, yaitu menentukan elemen penting dari desain pengajaran bahasa yang sebelumnya tidak jelas. Lebih jelas mereka menggambarkan enam keutamaan desain: (a) tujuan umum dan khusus, (b) bentuk silabus, yaitu kriteria pemilihan dan penataan aspek bahasa atau materi pelajaran, (c) kegiatan pembelajaran, yaitu jenis tugas dan kegiatan latihan yang dipraktikkan di kelas, (d) peran guru, yaitu jenis fungsi yang dilaksanakan oleh guru, tingkat pengaruh guru dalam pembelajaran, kewenangan guru dalam menentukan isi dan jenis pengajaran interaksi guru dengan peserta didik, (e) peran peserta didik meliputi gaya belajar, tingkat penguasaan dan pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, jenis tugas siswa, dan tingkat pengaruh peserta didik terhadap peserta didik lain, (f) peran peserta didik Bahan ajar meliputi fungsi bahan ajar, bentuk bahan ajar (buku, audio, video), hubungan bahan ajar dengan masukan lainnya Fachrurrozi, dkk., Pembelajaran Bahasa Asing: Metode tradisional dan kontemporer. (Jakarta: Bania Publising, 2010), hal.3 30 Ibid, hal Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka, 1990),hal.219

35 22 E. Kerangka Pikir Kerangka pikiran merupakan penjelasan terhadap hal-hal yang menjadi permasalahan. Kerangka objek permasalahan. Kerangka objek disusun berdasarkan tinjauan pustaka dari hasil penelitian yang relavan. Bahasan mengenai penggunaan media sosial WhatsApp di masyarakat dalam melihat dampak dan intensitasnya pengunaan media tersebut di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar. Media sosial whasapp adalah aplikasih chat yang di kompatibel dengan beberapa jenis handpone, antara lain ipone, androit. WhatsApp tidak menggunakan pulsa, melainkan internet dan whatsap juga adalah aplikasih plaiform ringkas OS. Motivasi belajar adalah seluruh daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan darikegiatan belajar yang memberikan arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai Motivasi dilihat dari dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan karakter manusia, termasuk mempelajari karakter. Dalam motivasi, ada kemauan yang menjiwai, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan perilaku dan perilaku belajar individu. Berdasarkan uraian diatas penulis meyakini bahwa penggunaan media sosial WhatsApp memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar siswa, sebab media sosial berperan penting dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

36 23 Berikut diagram kerangka berpikir: MADRASAH MUALLIMIN MUHAMADIYAH MAKASSAR PenggunaanMedia Sosial Whatsapp Motivasi Belajar Siswa Penggunaan dalam belajar Motivasi dalam belajar Penggunaan dalam bersosial Motivasi dalam Sosial Pengaruh penggunaan media sosial WhatsApp F. Hipotesis Penelitian Untuk menguji ada atau tidaknya hubungan variabel X (Penggunaan media sosial WhatsApp) terhadap variabel Y (motivasi belajar siswa), maka peneliti mengajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hipotesis nihil (Ho) : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial WhatsApp dengan motivasi belajar siswa. Hipotesis alternative (H 1 ) : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial WhatsApp dengan motivasi belajar siswa.

37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini ialah kuantitatif, dan yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian kuantitatif untuk menguji hipotesis atau membongkar suatu masalah berdasarkan kesimpulan teoritis, dengan mengukur menggunakan data statistik. Deskriptif kuantitatif adalah studi yang dilakukan dengan menggunakan metode mendeskripsikan dan mempelajari suatu peristiwa yang obyektif. Langkah ini dikatakan positivistik langka karena dilandasi oleh filosofi positivisme. Langkah ini bagus untuk verifikasi / konfirmasi. Langkah ini dinamakan Rare kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisis menggunakan statistik. X Y Keterangan : X : Penggunaan media sosial WhatsApp Y : Motivasi belajar siswa B. Objek Penelitian Lokasi penelitiandilakukan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar, yang terletak di Jalan Muhammadiyah Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Alasan peneliti memilih lokasi ini dikarenakan lokasi tersebut merupakan sekolah tempat Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dulu dan 24

38 25 peneliti mengetahui bahwa sekolah tersebut sudah lama menggunakan media sosial WhatsApp sebagai media pembelajaran, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti apakah media tersebut efektif digunakan terhadap motivasi belajar peserta didik. C. Populasi dan Sampel Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam sebuah penelitian tentu ada yang namanya sumber data yang sering disebut populasi dan sampel. a. Populasi Batasan mengenai pengertian populasi menurut Suharsimi Arikunto, populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. 32 Sedangkan menurut M. Iqbal, menyatakan bahwa populasi ialah totalitas dari semua objek/ individu yang memiliki karakteristik tertentu.jelas dan tangkap yang akan diteliti. 33 Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan populasi adalah seluruh anggota objek yang akan diteliti dalam suatu kegiatan penelitian. Berdasarkan pernyataan di atas, maka dalam penelitian ini diperlukan populasi yang akan digunakan sebagai sumber data dalam penelitian. Oleh karena itu yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa(i) kelas XI Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar yang berjumlah 33 orang. b. Sampel Sebagaimana lazimnya dalam suatu penelitian ilmiah, tidak semua populasi dapat diteliti, tetapi dapat dilakukan sebagian dari populasi tersebut.hal ini 32 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. VIII; Jakarta: Rineka Cipta, 19991), h M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2002), h. 84.

39 26 didasarkan padapertimbangan bahwa penelitian mengalami keterbatasan waktu, biaya dan tenaga serta kemampuan. 34 Menurut Ambo Enre Abdullah, sampel adalah: kelompok refresentatif dari populasi yang akan berperan sebagai responden. 35 Berdasarkan pernyataan di atas, maka yang akan menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu secara purposive sampling (pengambilan sampel dengan tujuan tertentu). Dalam purposive sampling, pemilihan sekolompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan cirri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya 36 Penelitian ini peneliti mengambil sampel kelas XI, sebagai sampel yang berjumlah 33 orang, alasan peneliti sehingga mengambil responden sebanyak 2 kelas yaitu untuk mempermudah peneliti dalam pengumpulan data dan untuk memfokuskan penelitian. Dan mengapa peneliti tidak mengambil kelas X karena mereka masih baru dalam menggunakan media tersebut dan peneliti tidak mengambil kelas XII karena mereka sedang sibuk menghadapi Ujian Nasional sehingga akan mengganggu konsentrasi apabila mereka yang dijadikan sebagai obyek penelitian. 34 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian h Lihat Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung : CV Pustaka, 2008), h. 179

40 27 b. Metode Pengumpulan Data Beberapa cara untuk mengetahui atau memperoleh data di lapangan, maka perlu dilakukanpengumpulan data. Dalam pengumpulan data diperlukan adanya suatu metode pengumpulan data. Adapun metode pengumpulan data yang harus ditempuh dalam penelitian ini adalah: a. Tahap Persiapan Persiapan ini peneliti terlebih dahulu melengkapi hal-hal yang dibutuhkan dalampenelitian, seperti menyelesaikan pengurusan administrasi, pembuatan instrument penelitian, pengenalan terhadap suasana dan kondisi tempat yang akan diteliti, melakukan interaksi sosial dengan objek dan subjek yang akan diteliti, merancang apa-apa yang perlu di teliti, serta melakukan beberapa pendekatanpendekatan yang di anggap bias membantu kelancararan penelitian. b. Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan, peneliti mulai menjalankan apa saja yang telah dirancang pada tahap persiapan tadi, diantaranya peneliti megumpulkan data melalui penelitian dan lapangan penelitian, bisa dikatakan tahap ini adalah tahap dimana peneliti mulai berada dilapangan dan berada di tengah-tengah masyarakat untuk mengambil data sebanyak-banyaknya guna ketercapaian tujuan penelitian. Oleh karena itu pada tahap pelaksanaan ditempuh beberapa cara yaitu 1) Riset kepustakaan (libraryresearch), yaitu pengumpulan data dengan menggunakan buku-buku literatur atau kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah penelitian, baik kutipan langsung maupun secara tidak langsung.

41 28 2) Riset lapangan (field research), yaitu pengumpulan data dengan mengadakan penelitian langsung di lapangan objek penelitian untuk memperoleh data yang objektif dan akurat mengenai masalah yang diteliti, adapun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu: a. Pedoman observasi Pedoman observasi adalah pedoman untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diambil dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan. 37 dilakukan untuk mengetahui pengaruh media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar sehingga dengan observasi dapat menarik kesimpulan. Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian tertera dalam bentuk pengamat non partisipan, yaitu peneliti yang tidak berpartisipasi langsung dengan orang yang dipantau atau hanya sebagai penganalisis independen. Pengamatan non-partisipasi dilakukan secara tidak teratur karena peneliti tidak tahu persis apa yang harus dilihat. b. Angket Dilakukan untuk memahami responden siswa di media sosial WhatsApp dan motivasi belajar bahasa Arab. Kuisioner penggunaan media sosial WhatsApp dilihat yang didasarkan pada alat konsep dampak yang dapat mempengaruhi kita dalam memanfaatkan item yang dibuat oleh Mulyadi Nitisusantro, adapun kuisioner motivasi belajar bahasa arab Prayitno. penjelasan yang diajukan merupakan penjelasan yang positif. Alat ukur yang digunakan Mulyadi Nitisusantro berupa checklist dan skala pengukuran dalam penelitian ini 37 M.Subhanana,dkk; Statistik Pendidikan h. 31.

42 29 menggunakan skala likert. Dengan skala likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi variabel indikator. Kemudian indikator tersebut digunakan sebagai titik awal penyusunan item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasidari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: 5 = Sangat Setuju 4 = Setuju 3 = Ragu-ragu (kurang setuju) 2 = Tidak Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju a. Tabel Presentase Nilai 1: Penggunaan Media sosial Tabel 3.1 Instrumen Variabel Dimensi Indikator Skala Ss S ks Ts STS Media sosial WhatsApp Pengetahuan tentang karakteristik 1. Saya mengetahuai dengan pasti aplikasi WhatsApp 2. Saya mengetahui fitur-fitur (send messager with emotocons, free call, vidio call,

43 30 send audio, send contact, send locantion) pada aplikasi WhatsApp Manfaat 3. Menurut saya aplikasi WhatsApp sebagai pembelajaran untuk memahami pengetahuan teknologi 4. Menurut saya WhatsApp grup kelas bermanfaat sebagai media informasi yang berkaitan tentang sekolah 5. WhatsApp grup kelas sebagai media bertanya terkait masalah pelajaran 6. WhatsApp sebagai media untuk berdiskusi dengan teman mengenai pelajaran. 7. WhatsApp dapat mengusir kejenuhan mengenai pelajaran. Penggunaan 8. Saya menggunakan WhatsApp untuk chattingan dengan teman sekolah.

44 31 9. Saya menggunakan WhatsApp lebih dari 3 jam sehari 10. Saya lebih sering akun membuka akun WhatsApp dari pada buku pelajaran Tabel 3.2 Instrumen Penelitian 2: Motivasi Belajar Bahasa Arab Variabel Dimensi Indikator/Pernyataan Skala Ss S ks T s STS Motivasi belajar Bahasa Arab Ketekunan dalam belajar Ulet..dalam mengahadapi kesulitan 1. Saya aktif mengkuti pelajaran bahasa arab 2. Saya membaca buku bahasa arab dirumah ketika ujian 3. Saya selalu bertanya kepada guru bahasa arab ketika ada belum saya pahami. 4. Saya merasa optimis dalam mengerjakan pertanyaan yang sulit dalam ujian mata pelajaran

45 32 bahasa arab 5. Saya sering berdiskusi dengan teman melalui grup WhatsApp kelas untuk mengerjakan PR bahasa arab yang sulit Minat dan ketajaman perhatian dalam belajar 6. Saya selalu menyimak dengan baik ketika pelajaran bahasa arab berlangsung 7. Saya berusaha agar mendapatkan nilai tertinggi terutama dalam pelajaran bahasa indonesia. 8. Menurut saya menyelesaikan pembelajaran bahasa arab dengan peserta yang baik sangat penting bagi saya. Mandiri dalam belajar 9. Setelah saya menyelesaikan tugas-tugas dalam pelajaran bahasa arab, saya merasa puas dengan apa yang telah saya kerjakan 10. Saya suka pergi keperpustakaan untuk menambah sumber pegetahuan

46 33 c. Dokumentasi Dokumentasi adalah instrument pengumpul data yang menyangkut hal hal yang dibutuhkan dalam penelitian sebagai bukti hasil dari penelitian lapangan berupa dokumen-dokumen yang terkait. Adapun dokumen yang dibutuhkan disini adalah nilai mata pelajaran bahasa arab siswa(i) di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar baik diambil dari nilai harian ataupun nilai akhir yaitu raport untuk mengetahui hasil belajar siswa. D. Tehnik Analisi Data Teknik Analisis data merupakan usaha untuk menyusun secara sistematis dan rasional dari berbagai data yang telah dikumpul baik dari hasil observasi, questioner,maupun dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis statistik deskritif dan analisis inferensial, diolah dengan menggunakan rumus sebagai berikut : 1. Analisis statistik deskriptif Analisis deskriptif pengolahan atau analisis kuantitatif yang dilakukan dengan mengklasifikasikan data ke dalam bentuk tabel dengan menggunakan bantuan computer program SPSS (statistical Package For Social Science). Selanjutnya menentukan nilai maksimum, nilai minimum, range, mean, modus, median, standar deviasi dan varian, dengan menggunakan bantuan computer program SPSS (statistical Package For Social). 2. Analisis inferensial Analisi inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linear sederhana dengan bantuan computer program SPSS (statistical Package For Social Science). Namun, sebelum dilakukan penguji tersebut terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis dengan mengguakan bantuan SPSS

47 34 (statistical Package For Social Science) sebagai syarat yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis parametik statistik parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau menguji ukuran populasi melalui sampel Uji Persyaratan Analisis Penelitian korelasi terhadap dua uji persyaratan analisis yang mesti dilakukan. Uji pertama mencakup uji normalitas data yang dilakukan dengan uji Kolmogorov-Simirnov dan yang kedua meliputi uji linearitas data yang menggunakan uji anova dengan bantuan computer program SPSS (statistical Package For Social Science). 4. Penguji Hipotesis a. Uji Linearitas Selanjutnya untuk mengukur pengaruh anatara variabel bebas dan variabel terikat, maka untuk mengujinya menggunakan bantuan SPSS (statistical Package For Social Science) dan rumus uji linear sederhana sebagai berikut: Y= a + bx Keterangan: Y = Subyek dalam variabel bebas yang diprediksikan. a = Harga Y bila X = 1 (Harga Konstan). b = Angka arah atau koefisien regresi. x = Subyek pada variabel terikat yang mempunyai nilai tertentu. 39 h Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R dan D, (Bandung: Alfabeta 2010), 39 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Al-Fabeta 2008), h. 262.

48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHSAN A. Profil sekolah Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar 1. Sejarah singkat sekolah Muhammadiyah di cabang Makassar didirikan pada tahun 1926 dengan ketuanya H. M. Yusuf Dg. Mattiro. Dan pada tahun 1928 didirikan dua sekolah untuk laki-laki dan perempuan. Laki-laki diberi nama sekolah Tablik, kemudian untuk perempuan diberi nama sekolah Menyesal atau dalam bahasa Belanda disebut Menyesal School. Selanjutnya pada tahun 1933, kedua sekolah (sekolah tablik dan Menyesal School) digabung dan diganti nama sekolah muallimin oleh Dr. H. Abd. Malik Karim Amrullah (HAMKA). Setelah kemerdekaan, Muallimin Muhammadiya dipimpin oleh K. H. Moh.Akib kemudian Drs.K. H Makmur Ali, dan digantikan oleh K.H. Sulaiman, S.Ag., M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar hingga saat ini. Dahulu sekolah Muhammadiyah dikenal dengan sebutan Muallimin dan Muallimin Uliya pertama. Muallimin pertama berjalan selama lima tahun. Sedangkan Muallimin Uliya berjalan selama dua tahun. K.H. Syamsuddin Latief menobatkannya Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliya (MA) yang akhirnya berlanjut hingga sekarang. 35

49 36 2. Visi dan Misi Sekolah Visi sekolah yaitu Terwujudnya Insan Kamil yang Berahlakul Karima Misi sekolah adalah Untuk mewujudkan misi tersebut maka hal-hal yang perlu dilakukan sebagai berikut : a. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, mengamalkan ajaran islam, ilmu pengetahuan, dan teknologi tepat guna. b. Meningkatkan sumber daya manusia tenaga pendidik dankependidikan. c. Meningkatkan hubung kerjasama dengan semua pihak yang berkepentingan (stake holder). d. Meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan. e. Meningkatkan pengelolaan administrasi secara cepat, tepat dan transparan. 3. Guru dan Tenaga Pendidik Guru yang mengajar di sekolah MA Muallimin Muhammadiyah Makassar umumnya berpendidikan S1, jumlah guru yang mengajar ada dua puluh empat guru, yaitu:

50 37 Tabel 4.1 Nama guru dan Jabatan NO NAMA JABATAN 1. Dahlan Sulaiman, S. Ag., M.Pd.I GuruSKI 2. Musdalifah Y S.Pd Guru Bahasa Inggris 3. Muhajir Basri, S. Pd. I Guru Fikih 4. Nasrullah,S.Pd Guru Matematika 5. Herianty, S.Pd Guru B.Indonesia 6. Maryam, S.Ag.,M.Pd Guru Biologi 7. Nur Askar,S.Pd.,M.Pd Guru Matematika 8. Muh. Ridwan Bandu,S. Pd Guru Kimia 9. Dharmawati, S.Pd Guru B.indonesia 10. Sulheri Garizing,S,Pd Guru Sosiologi 11. Salmiati,S.Pd Guru Sejarah 12. Lande, S. Ag., M.Pd Guru Bahasa Arab Suardi, S.Pd Guru Biologi 14. Dra Ummu Kalsum., M.Pd Guru Akidah Akhlak 15. Drs. Herman,S.Ag Guru Al-Qur an Hadist 16. Hadianto, SE Guru Tik 17. Rustan,S.Pd Guru Penjas 18. Ruslan, SE.,MM Guru Ekonomi 19. Nika Setiyaningrum, S.Pd Guru Pkn 20. Muzakkar Y,S.Ag.,M.Pd Guru Bahasa arab II 21. Mussyahid, S.Pd Guru geografi 22. Muhajir Basri, S. Pd. I Guru kemuhammadiyaan 23. Damriyansah S. Pd Guru Fisika

51 Patimah S. Pd Guru Seni budaya 25. Nur Rahmi Hasyim S. Psi, M.Psi Guru Bk 26. Salbiah S. Pd Guru Prakarya dan Kwr Tabel 4.2 Keadaan Peserta Didik Populasi Jenis Kelamin Kelas L P Jumlah X XI XII IPA 15 5 IPS 17 7 IPA 9 8 IPS 9 7 IPA 7 11 IPS Jumlah 133 Jumlah Siswa keleas X : 44orang, terdiri dari IPA laki-laki 15permpuan 5 Dan IPS laki 17 dan permpuan 7 Jumlah Siswa keleas XI : 33orang, terdiri dari IPA laki-laki 9 permpuan 8 dan IPS laki-laki 9 dan perempuan 7 Jumlah Siswa keleas XII : 7orang, terdiri dari IPA laki-laki 11 permpuan 8 dan IPS laki-laki 5 dan perempuan 13

52 39 4. Fasilitas sekolah Fasilitas belajar di sekolah sangat mempengaruhi proses belajar mengajar. Guna tercapainya tujuan sarana belajar yang semakin lengkap, untuk tercapainya kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai sekolah menengah atas, MA Muallimin Muhammadiyah Makassar memiliki fasilitas yang lengkap dan dapat dikategorikan memadai serta mendukung proses belajar mengajar yang kreatif dan inovatif. Sekolah memiliki beberapa fasilitas antara lain: gedung kelas yang bagus, perpustakaan yang memadai, laboratorium, masjid, tempat makan atau kantin, ada juga koperasi sekolah, dan fasilitas lainnya.. B. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini dideskripsikan berdasarkan penjelasan yang terdiri dari tiga tabel. Pada tabel pertama, peneliti mendeskripsikan bukti responden menurut jenis kelamin. Selanjutnya, tabel kedua peneliti mendeskripsikan tabulasi kuesioner media sosial WhatsApp. Kemudian tabel ketiga peneliti mendeskripsikan tabulasi angket motivasi belajar bahasa Arab. seluruh tabel dari kelompok pertama adalah satu, yaitu tabel 4.5. Selanjutnya seluruh tabel kelompok kedua yang berjumlah lima belas tabel, yaitu tabel 4.6. sampai tabel Tabel berikutnya untuk kelompok ketiga adalah dua puluh empat tabel, yaitu 4.21 sampai tabel 4.35.

53 40 1. Penggunaan Media Sosial Whatapp Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Siswa Kelas XI Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar Tabel 4.3 Saya mengetahui dengan pasti aplikasi WhatsApp Frequency Percent Sangat setuju 23 69,7% Setuju 10 30,3% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 23 responden menjawab sangat setuju atau 69,7%, 10 responden menjawab setuju atau 30,3%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa mengetahui dengan aplikasi WhatsApp. Tabel 4.4 Saya mengetahui fitur-fitur (send messager with emotocons, free call, vidio call, send audio, send contact, send locantion) pada aplikasi WhatsApp Frequency Percent Sangat setuju 13 39,4% Setuju 20 60,6% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 13 responden menjawab sangat setuju atau 39,4%, 20 responden menjawab setuju atau 60,6%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa mengetahui fitur-fitur (send messager with

54 41 emotocons, free call, vidio call, send audio, send contact, send locantion) pada aplikasi WhatsApp. Tabel 4.5 Menurut saya aplikasi WhatsApp sebagai pembelajaran untuk memahami pengetahuan teknologi Frequency Percent Sangat setuju 0 0 Setuju 17 51,5% Valid Kurang setuju 13 39,4% Tidak setuju 2 6,1% Sangat tidak setuju 1 3% Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 17 responden menjawab setuju atau 51,5%, 13 responden menjawab kurang setuju atau 39,4%, 2 responden menjawab tidak setuju atau 6,1%, 1 responden menjawab sangat tidak setuju, dan tidak ada responden menjawab sangat setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa menggunakan aplikasi WhatsApp sebagai pembelajaran untuk memahami pengetahuan teknologi. Tabel 4.6 Menurut saya WhatsApp grup kelas bermanfaat sebagai media informasi yang berkaitan tentang sekolah Frequency Percent Sangat setuju 11 33,3% Setuju 21 63,6% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 1 3,1% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 11 responden menjawab sangat setuju atau 33,3%, 21 responden menjawab setuju atau 63,6%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3,1%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, dan sangat tidak

55 42 setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa mengatakan WhatsApp grup kelas bermanfaat sebagai media informasi yang berkaitan tentang sekolah. Tabel 4.7 WhatsApp grup kelas sebagai media bertanya terkait masalah pelajaran Frequency Percent Sangat setuju 5 15,2% Setuju 28 84,8% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 5 responden menjawab sangat setuju atau 15,2%, 28 responden menjawab setuju atau 84,8%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa mengatakan WhatsApp grup kelas sebagai media bertanya terkait masalah pelajaran. Tabel 4.8 WhatsApp sebagai media untuk berdiskusi dengan teman mengenai pelajaran Frequency Percent Sangat setuju 12 36,4% Setuju 18 54,5% Valid Kurang setuju 2 6,1% Tidak setuju 1 3% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 12 responden menjawab sangat setuju atau 36,4%, 18 responden menjawab setuju atau 54,5%, 2 responden menjawab kurang setuju atau 6,1% 1 responden menjawab tidak setuju atau 3%, dan tidak

56 43 setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa WhatsApp sebagai media untuk berdiskusi dengan teman mengenai pelajaran. Tabel 4.9 WhatsApp dapat mengusir kejenuhan mengenai pelajaran Frequency Percent Sangat setuju 1 3% Setuju 16 48,5% Valid Kurang setuju 11 33,3% Tidak setuju 5 15,2% Sangat tidak setuju Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 1 responden menjawab sangat setuju atau 3%, 16 responden menjawab setuju atau 48,5%, 11 responden menjawab kurang setuju atau 33,3%, 5 responden menjawab tidak setuju atau 15,2%, dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa WhatsApp dapat mengusir kejenuhan mengenai pelajaran. Tabel 4.10 Saya menggunakan WhatsApp untuk chattingan dengan teman Frequency Percent Sangat setuju 6 18,2% Setuju 24 72,7% Valid Kurang setuju 2 6,1% Tidak setuju 1 3% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 6 responden menjawab sangat setuju atau 18,2%, 24 responden menjawab setuju atau 72,7%, 2 responden menjawab kurang setuju atau 6,1%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3%, dan tidak ada

57 44 responden menjawab sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa menggunakan WhatsApp untuk chattingan dengan teman. Tabel 4.11 Saya menggunakan WhatsApp lebih dari 3 jam sehari Frequency Percent Sangat setuju 2 6,1% Setuju 23 69,7% Valid Kurang setuju 7 21,2% Tidak setuju 1 3% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 2 responden menjawab sangat setuju atau 6,1%, 23 responden menjawab setuju atau 69,7%, 7 responden menjawab kurang setuju atau 21,2%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3%, dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa menggunakan WhatsApp lebih dari 3 jam sehari. Tabel 4.12 Saya lebih sering membuka akun WhatsApp dari pada buku pelajaran Frequency Percent Sangat setuju 1 3% Setuju 9 27,3% Valid Kurang setuju 13 39,4% Tidak setuju 6 18,2% Sangat tidak setuju 4 12,1% Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 1 responden menjawab sangat setuju atau 3%, 9 responden menjawab setuju atau 27,3%, 13 responden menjawab kurang setuju atau 39,4%, 6 responden menjawab tidak setuju atau 18,2%, dan 4 responden menjawab sangat tidak setuju atau 12,1%. Dari pernyataan ini

58 45 menunjukkan sebagian siswalebih sering membuka akun WhatsApp dari pada buku pelajaran. 1. Distribusi Frekuensi Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Penggunaan Media WhatsApp Statistik Nilai Mean 39,39 Median 40 Modus 38 Std. Deviation 3,391 Variance 11,496 Range 15 Minimum 32 Maximum 47 Sumber : data diolah 2020 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor dari kusioner yang disebarkan melalui online adalah 39,39, median 40, modus 38, standar deviasi 3,391, varians 11,496, nilai minimum 32, nilai maksimum 47, dan rentangan sebesar 15 menggunakan Spss Ibm 16.

59 46 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Penggunaan Media WhatsApp No Interval F % % ,2% ,5% ,3% % Jumlah N = % Sumber: Data diolah 2020 Berdasrkan tabel diatas, frekuensi paling tinngi terdapat pada kelas interval nomor 3 yang memiliki rentang dengan sejumlah sebanyak 13 siswa atau 39,5%. Kualitas variabel penggunaan media sosial whasapp dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut M + 1,5SD = ,5 x 3,3 = 43,95 A M + 0,5SD = ,5 x 3,3 = 40,65 B M 0,5SD = 39 0,5 x 3,3 = 37,35 C M 1,5SD = 39 1,5 x 3,3 = 34,05 D Kurang dari M 1,5SD = Kurang dari 34,05 E

60 47 Tabel 4.15 Kategorisasi Skor Penggunaan Media Sosial WhatsApp Skor Nilai Predikat 43,95 keatas A Luar biasa 40,65 sampai 43,95 B Baik sekali 37,35 sampai 40,65 C Baik 34,05 sampai 37,35 D Cukup Kurang dari 34,05 E Kurang Sumber : data diolah 2020 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa penggunaan media sosial whatasapp termasuk dalam kategori sedang, yaitu pada interval 37,35 40,65 dengan nilai rata-rata 39,39. Maka dapat diketahui data yang diperoleh dari angket penggunaan media sosial WhatsApp skor terendah 32 dan skor tertinggi 47. Di analisis menggunakan SPSS IBM 16. Jadi penggunaan media sosial whasapp termasuk dalam kategori sedang dilihat dari kualitas variabel dengan menggunakan standar skala tiga. 2. Motivasi Belajar Bahasa Arab Siwa Kelas XI di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar Data tentang variabel motivasi belajar siswa diperoleh melalui skor siswa pada angket/kusioner yang telah disebarkan. Berdasarkan hasil tabulasi skor

61 48 perolehan motivasi belajar siswa atas instrumen motivasi belajar siswa, diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Hasil Jawaban Responden Pada Angket Motivasi Belajar Bahasa Arab Tabel 4.16 Saya aktif mengikuti pelajaran bahasa arab Frequency Percent Sangat setuju 15 45,5% Setuju 18 54,5% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 15 responden menjawab sangat setuju atau 45,5%, 18 responden menjawab setuju atau 54,5%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa aktif mengikuti pelajaran bahasa arab. Tabel 4.17 Saya rajin membuka buku bahasa arab dirumah ketika akan ujian Frequency Percent Sangat setuju 5 15,2% Setuju 27 81,8% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 1 3 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 5 responden menjawab sangat setuju atau 15,2%, 27 responden menjawab setuju atau 81,8%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3%, dan tidak ada responden menjawab kurang setuju, dan

62 49 sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa rajin membuka buku bahasa arab dirumah ketika akan ujian. Tabel 4.18 Saya selalu bertanya kepada guru bahasa arab ketika belum ada saya pahami Frequency Percent Sangat setuju 17 51,5% Setuju 16 48,5% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 17 responden menjawab sangat setuju atau 51,5%, 16 responden menjawab setuju atau 48,5%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa selalu bertanya kepada guru bahasa arab ketika belum ada yang pahami. Tabel 4.19 Saya merasa optimis dalam mengerjakan pertanyaan yang sulit dalam ujian mata pelajaran bahasa arab Frequency Percent Sangat setuju 7 21,2% Setuju 23 69,7% Valid Kurang setuju 3 9,1% Tidak setuju 0 0% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 7 responden menjawab sangat setuju atau 21,2%, 23 responden menjawab setuju atau 69,7%, 3 responden menjawab kurang setuju atau 9,1%, tidak ada responden menjawab tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

63 50 Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian merasa optimis dalam mengerjakan pertanyaan yang sulit dalam ujian mata pelajaran bahasa arab. Tabel 4.20 Saya sering berdiskusi dengan teman melalui grup WhatsApp kelas untuk mengerjakan PR bahasa arab yang sulit Frequency Percent Sangat setuju 9 27,3% Setuju 23 69,7% Valid Kurang setuju 1 3% Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 9 responden menjawab sangat setuju atau 27,3%, 23 responden menjawab setuju atau 69,7%, 1 responden menjawab kurang setuju atau 3%, tidak ada responden menjawab tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa sering berdiskusi dengan teman melalui grup WhatsApp kelas untuk mengerjakan PR bahasa arab yang sulit. Tabel 4.21 Saya selalu menyimak dengan baik ketika pelajaran bahasa arab berlangsung Frequency Percent Sangat setuju 8 24,2% Setuju 24 72,7% Valid Kurang setuju 0 0% Tidak setuju 1 3,1% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 8 responden menjawab sangat setuju atau 24,2%, 24 responden menjawab setuju atau 72,7%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3,1%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, dan sangat tidak

64 51 setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa selalu menyimak dengan baik ketika pelajaran bahasa arab berlangsung. Tabel 4.22 Saya berusaha agar mendapatkan nilai tertinggi terutama dalam pelajaran bahasa arab Frequency Percent Sangat setuju 10 30,3% Setuju 23 69,7% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 10 responden menjawab sangat setuju atau 30,3%, 23 responden menjawab setuju atau 69,7%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa berusaha agar mendapatkan nilai tertinggi terutama dalam pelajaran bahasa arab. Tabel 4.23 Menurut saya menyelesaikan pembelajaran bahasa arab dengan peserta yang baik sangat penting bagi saya Frequency Percent Sangat setuju 13 39,4% Setuju 20 60,6% Valid Kurang setuju 0 0 Tidak setuju 0 0 Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 13 responden menjawab sangat setuju atau 39,4%, 20 responden menjawab setuju atau 60,6%, tidak ada responden menjawab kurang setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Dari pernyataan

65 52 ini menunjukkan sebagian siswa menyelesaikan pembelajaran bahasa arab dengan peserta yang baik sangat penting bagi saya. Tabel 4.24 Setelah saya menyelesaikan tugas-tugas dalam pelajaran bahasa arab saya merasa puas dengan apa yang telah saya kerjakan Frequency Percent Sangat setuju 4 12,1% Setuju 23 69,7% Valid Kurang setuju 5 15,2% Tidak setuju 1 3% Sangat tidak setuju 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 4 responden menjawab sangat setuju atau 12,1%, 23 responden menjawab setuju atau 69,7%, 5 responden menjawab kurang setuju atau 15,2%, 1 responden menjawab tidak setuju atau 3%, dan tidak ada responden menjawab sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa menyelesaikan tugas-tugas dalam pelajaran bahasa arab saya merasa puas dengan apa yang telah saya kerjakan. Tabel 4.25 Saya suka pergi keperpustakaan untuk menambah sumber pengetahuan Frequency Percent Sangat setuju 6 18,2% Setuju 18 54,5% Valid Kurang setuju 7 21,2% Tidak setuju 2 6,1% Sangat tidak setuju. 0 0 Total ,0 Sumber: Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas terlihat 6 responden menjawab sangat setuju atau 18,2%, 18 responden menjawab setuju atau 54,5%, 7 responden menjawab kurang setuju atau 21,2%, 2 responden menjawab tidak setuju atau 6,1%, dan tidak ada

66 53 responden menjawab sangat tidak setuju. Dari pernyataan ini menunjukkan sebagian siswa Saya suka pergi keperpustakaan untuk menambah sumber pengetahuan. 2. Distribusi Frekuensi Tabel 4.26 Statistik Deskriptif Motivasi Belajar Bahasa Arab Statistik Nilai Mean 42,15 Median 41 Modus 41 Std. Deviation 2,927 Variance 8,570 Range 13 Minimum 36 Maximum 49 Sumber : data diolah 2020 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata perolehan skor dari angket atau kusioner yang disebarkan melalui online adalah 42,15, median 41, modus 41, standar deviasi 2,927, varians 8,570, nilai minimum 36, nilai maksimum 49, dan rentangan sebesar 13 menggunakan Spss Ibm 16.

67 54 Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi motivasi belajar bahasa arab No Interval F % ,2% ,4% ,6% % Jumlah N = % Sumber: Data diolah 2020 Berdasrkan tabel diatas, frekuensi paling tinggi terdapat pada kelas interval nomor 3 yang memiliki rentang dengan sejumlah sebanyak 18 siswa atau 51,6%. Untuk mengetahui kualitas variabel motivasi belajar siswa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: M + 1,5SD = ,5 x 2,9 = 45,35 A M + 0,5SD = ,5 x 2,9 = 42,45 B M 0,5SD = 41 0,5 x 2,9 = 39,55 C M 1,5SD = 41 1,5 x 3,3 = 36,65 D Kurang dari M 1,5SD = Kurang dari 36,65 E

68 55 Tabel 4.28 Kategorisasi Skor Motivasi Belajar Bahasa Arab Skor Nilai Predikat 45,35 keatas A Luar biasa 42,45 sampai 45,35 B Baik sekali 39,55 sampai 42,45 C Baik 36,65 sampai 39,55 D Cukup Kurang dari 36,65 E Kurang Sumber : data diolah 2020 Adapun tabel diatas menyatakan motivasi belajar siswa termasuk dalam kategori baik, yaitu pada interval 39,55 42,45 nilai rata 42, Pengaruh penggunaan Media Sosial WhatsApp Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Siswa Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar 1. Uji Validitas dan Realibitas Validitas adalah kualitas yang menunjukkan kemantapan (konsistensi) ekuivalensiatau stabilitas dari suatu pengukuran yang dilakukan. 40 Validitas artinya sejauh mana kecepatan suatu alat ukur dalam mengukur sebuah data. Valid atau tidaknya suatu alat ukur tergantung kemampuan alat tersebut mengukur objek yang diukur dengan tepat. Realitas yaitu tingkatan yang membuktikan kemiripan alat pengukur dengan benda yang diukur atau yang seharusnya diukur. Realitas adalah suatu 40 Rukaesih dan Ucu Cahyana, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2016) hal. 132

69 56 ukuran yang bertujuan sampai sejauh mana hasil pengukuran tetap stabil jika dilakukan dua atau lebih pengukuran terhadap fenomena yang sama dengan alat ukur yang sama persis. 41 Hasil uji validitas dan realita telah diberikan kepada 33 responden dengan 10 item pernyataan variabel penggunaan media sosial WhatsApp dan 10 item pernyataan motivasi belajar bahasa Arab.. Sumber : data diolah Sumardi Suryabrata, 2004

70 57 Tabel Hasil Uji Realibitas Variabel R alpha R tabel Status Penggunaan media sosial 0,699 0,344 Reliabel WhatsApp Motivasi belajar siswa 0,723 0,344 Reliabel Sumber : data diolah 2020 Berdasarkan hasil tabel uji validitas dan realibitas diatas diketahui bahwa butir pernyataan pada instrumen yang dibagikan kepada 33 responden dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih tinggi dari rtabel, dan nilai Cronbach's Alpha ( rhitung) lebih besar dari nilai rtabel, artinya instrumen dinyatakan reliabel atau konsisten. 2. Uji Normalitas dan Uji Linearitas Pengujian normalitas merupakan salah satu prasyarat sebelum melakukan analisis data dalam penelitian korelasi pengujian normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa data penelitian ini benar-benar dapat mewakili seluruh populasi penelitian yang ada. Pengujian normalitas data dilakukan dengan bantuan program SPSS. Uji normalitas data pada penelitian ini menggunakan perhitungan uji normalitas dengan rumus Kolmogrov-Smirnov. Hasil uji normalitas Kolmogrov-Smirnov dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.31 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X Y N Normal Parameters a Mean

71 58 Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. Sumber : Data diolah 2020 Hasil perhitungan SPSS 16 tersebut dapat dibaca sebagai berikut : a. Penggunaan Media Sosial WhatsApp (X) memiliki nilai signifikansi 0,897> 0,05 yang berarti Ho diterima, artinya sampel berasal dari populasi normal. b. Motivasi Belajar Bahasa Arab (Y) memiliki nilai signifikansi 0,197 > 0,05 yang berarti Ho diterima, artinya sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Berdasarkan pengujian tersebut, didapatkan nilai probabilitas p sig untuk variabel penggunaan media sosial whasapp dan variabel motivasi belajar siswa lebih besar dari taraf signifikansi ( p > sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel bebas penggunaan media sosial WhatsApp (X) dan data variabel terikat motivasi belajar (Y) berdistribusi normal. Sama hal nya dengan uji normalitas, uji linearitas juga merupakan salah satu prasyarat sebelum melakukan analisis data pada penelitian korelasi. Jika asumsi normalitas dan linearitas tidak terpenuhi, maka kesimpulan penelitian juga tidak dapat dijamin validitas/ kebenarannya. Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak

72 59 secara signifikan. Uji linearitas digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear. Uji linearitas variabel Y atas X dengan menggunakan program SPSS 16 dengan output seperti tabel berikut : ANOVA Table Tabel4.32 Sum of Squares Df Mean Square F Motivasi Between (Combined) Belajar Bahasa Groups Linearity Arab * Deviation Penggunaan from Linearity Media Sosial Within Groups WhatsApp Total Sumber : data diolah 2020 Sig. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien signifikansi = 1,152> 0,05 yang berarti model regresi Y atau X adalah linear dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal serta memiliki pengaruh yang linear, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan. Berdasarkan..tabel..hasil uji linearitas, membuktikan bahwa deviation from linearity memiliki nilai signifikansi 1,152 > 0,05. Berdasarkan data tersebut pada taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa variabel pengunaan media sosial WhatsApp dan variabel motivasi belajar siswa memiliki hubungan yang linear. 3. Hasil Uji Regresi Linear sederhana Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji pengaruh variabel pengunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar siswa.

73 60 Untuk mengetahui pengaruh pengunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar siswa, maka didapat data sebagai berikut: Coefficients a Model Tabel 4.33 Hasil Regresi Linear Sederhana Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardi zed Coefficie nts Beta t Sig. 1 (Constant) Penggunaan Media Sosial WhatsApp a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Bahasa Arab Sumber : Data diolah 2020 Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai constant sebesar 38,400 sedangkan nilai penggunaan media sosial WhatsApp sebesar 0,832. Sehingga nilai partisipasinya dapat ditulis: Y = a + bx Y = 38, ,095X Persamaan tersebut dapat dijelaskan : a = Konstanta sebesar 38,400 mengandung arti bahwa nilai konsistensi dari variabel motivasi belajar bahasa arab jika tidak ada penggunan media sosial WhatsApp (x) adalah sebesar 38,400. b = Koefisien regresi X sebesar 0,095 membuktikan bahwa setiap penambahan

74 61 1% nilai penggunaan media sosial wahatsapp, maka nilai motivasi belajar siswa bertambah 0,095. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penggunaan media sosial WhatsApp (X) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa (Y). 4. Uji Determinasi (R square) Uji determinasi dilakukan dalam memahami seberapa besar partisipasi diberikan variabel bebas (penggunaan media sosial WhatsApp) terhadap variabel terikat (motivasi belajar siswa). Adapun hasil uji determinasi sebagai berikut: Tabel 4.34 Model Summary b Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a a. Predictors: (Constant), Penggunaan Media Sosial WhatsApp b. Dependent Variable: Motivasi Belajar Bahasa Arab Sumber : Data diolah 2020 Dari tabel di atas dapat menjelaskan nilai kolerasi atau hubungan (R) yaitu sebesar 0,110, dari output tersebut diperoleh koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,012, yang berarti bahwa pengaruh variabel bebas ( penggunaan media sosial WhatsApp) terhadap variabel terikat..( motivasi belajar bahasa arab) adalah berjumlah 12%. 5. Ujian Hipotesis menguji hipotesis dimaksudkan supayabisa mengtahui ada ataupun tidaknya pengaruh variabrl bebas (penggunaan media sosial WhatsApp) terhadap

75 62 variabel terikat ( motivasi belajar siswa). Hasil hipotesis yang ditemukan adalah sebagai berikut: Coefficients a Model Tabel 4.34 Hasil Uji Hipotesis Unstandardized Coefficients B Std. Error Standardi zed Coefficie nts Beta T Sig. 1 (Constant) Penggunaan Media Sosial WhatsApp a. Dependent Variable: Motivasi Belajar Bahasa Arab Berdasarkan pada tabel 4.44 diketahui nilai t hitung penggunaan media sosial WhatsApp sebesar 0,618 lebih rendah dari nilai t tabel yang telah ditetapkan sebesar 2,042 sedangkan nilai signifikansi < 0,05. Dalam mencari t tabel menggunakan rumus: T tabel = (a/2 : n-k-1) T tabel = (0,05/2 : ) T tabel = (0,05 : 31) T tabel = 2,042 (dilihat dari pada distribusi nilai t tabel ) berikut : Adapun kriteria dalam pengambilan keputusan uji hipotesis adalah sebagai

76 63 Jika t hitung t tabel maka tolak H 0 terima H 1 artinya signifikan, dan Jika t hitung t tabel maka tolak H 1 terima H 0 artinya tidak signifikan. Dimana: H 1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara pengunaan media sosial whatsap terhadap motivasi belajar siswa. H 0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pengunaan media sosial whatsap terhadap motivasi belajar siswa Berdasarkan perhitungan di atas,diperoleh t hitung = 0,618 < t tabel pada sehingga H 1 ditolak dan H 0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media sosial WhatsApp terhadap motivasi belajar bahasa arab siswa kelas XI Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar. Maka dapat diketahui nilai t hitung penggunaan media sosial WhatsApp sebesar 0,618 lebih kecil dari nilai t tabel yang telah ditetapkan sebesar 2,042 sedangkan nilai signifikansi 0,541 > 0,05 yang berarti penggunaan media sosial WhatsApp berpengaruh tidak signifikan terhadap motivasi belajar bahasa arab.

77 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penggunaan media sosial WhatsApp di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar ada pada..kategori sedang, sebanyak 33 siswa merupakan jumlah keseluruhan responden. Skor rata-rata didapatkan berada pada nilai 39,39..pada..kategori..baik. 2. Motivasi belajar bahasa Arab di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Makassar diketahui berada pada kategori sedang. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata 42,15 pada tabel kualitas dengan menggunakan standar skala Terdapat pengaruh yang Tidak signifikan antara penggunaan media sosial WhatsApp dengan motivasi belajar bahasa arab dimadrasah Muallimin..Muhammadiyah..Makassar...Perihalhal..tersebut..ditunju kkan dari hasil uji hipotesis berdasarkan nilai t, nilai t hitung penggunaan media sosial sebesar 0,618 lebih besar dari nilai t tabel yang telah ditetapkan sebesar 2,042. Sedangkan nilai signifikansi 0,541< 0,05 sehingga disimpulkan bahwa variabel penggunaan media sosial WhatsApp(X) berpengaruh terhadap variabel motivasi belajar bahasa arab(y). Adapun hasil uji determinasi sejumlah 0,012 berarti pengaruh positif sebesar 12% dan..88% di pengaruhi oleh faktor lain 64

78 65 yang belum diketahui peneliti. Maka dari itu sesuai hasil penelitian ini bahwa penggunaan media sosial WhatsApp terdapat 12% pengaruh dalam hal kaitannya dengan motivasi belajar siswa. B. Saran 1. Guru Kepada pengajar supaya bisa meningkatkan keilmuan dengan penggunakan media..sosial..whatsapp, sehingga komponen yang..telah ada di aplikasi..whatsapp..dapat memanfaatkan..secara memaksimalkan dan sebagai media pemberitahuan..pesan..tentang pembelajaran ataupun pemberitahuan secara nyata menjadi yang menarik. 2. Sekolah Kepada sekolah supaya memberikan pelatihan untuk setiap guru supaya guru-guru bisa meningkatkankan kemampuan dalam penggunaan media sosial melalui suatu komponen yang telah..tersedia..sebagai..media informasi..pembelajaran..melalui..media..sosial. 3. Peneliti selanjutnya Bagi..peneliti..selanjutnya..diharapkan..untuk..mencari..faktor..lain yang..dapat..mempengaruhi..motivasi..belajar..bahasa..indonesia..selain media..sosial..whatsapp..untuk..tingkat..sekolah..menengah..atas..(sma) dan..sederajat,..ataupun..madrasah..tsanawiyah.

79 DAFTAR PUSTAKA Al-quran Alkarim. Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan (Cet. V; Jakarta: Pustekum Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada) Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan Ed. 1-7-, Jakarta: Rajawali Pers, 2009 Andreas M Kaplan and Michael Haenlein, User of the World, Unite TheChallenges and Opportunities of Social Media, (busines horizon, 2010) Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung : CV Pustaka, 2008). Daryato Media Pembelajaran. Bandung: PT Sarana Tutorial NuraniSejahtera Departemen Agama RI, Al-qur an dan Terjemahan Kitab Suci, Semarang : C.V. Toha Putra, 1998, Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia.(Jakarta: Balai Pustaka, 1990) Diyanti dan Mudjino, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009) Elvi susanti, Glosarium Kosakata Bahasa Indonesia dalam Ragam Media Sosia Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dialeg Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 3 (2),2016Fachrurrozi, dkk., Pembelajaran Bahasa Asing: Metode tradisional dankontemporer. (Jakarta: Bania Publising, 2010) Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan. (Cet. III; Jakarta: PT RINEKA CIPTA,2003) Hamzah B Uno, Teori Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: Raja Granfindo Persada, 2014) Hendra Prana jaya dan wicaksono,.pemanfaatan..aplikasi..whatsapp..di kalanganpelajar: studi..kasus..di..mts..al..muddatsiriyah..dan..mts..jakarta.pusat,..universitas YARSI,.ORBITH VOL./14..NO..1..Maret

80 67 Herman Warsito, Pengantar Metodologi Penelitian (Jakarta: Gramedia PustakaUtama, 1992). M. Abdul Hamid, dkk., Pembelajaran Bahasa Arab. (Malang: Misykat, 2008) Megan poore, Studying And Researcing with Social Media, (Los Ageles: SageStudy Skills 2014) M.Subhanana,dkk Statistik Pendidikan, Cet.I; Bandung Pustaka Setia. M. Iqbal Hasan, 2002.Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Cet. I; Jakarta: BumiAksara. Muhhibinsa Dan Iqbal hasan Analisis data dan Penelitina dengan statistik. Jakarta: Bumi Aksara Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar (Penerapanya Dalam PembelajaranAgama), (Surabata: CV. Citra Media, 1996) Muhibbin syah, Psikologi Belajar,(ciputat: PT logos wacana ilmu, 2001). Musthofa Al-Gulayani, Idatunnasyiin, (Beirut: Al-Maktabah Al- AsriyahLittaba ah Wannasyri, 1953) Nana Sudjana & Ahmad Rivai, Teknologi Pengajaran, (Jakarta: Sinar BaruAlgensindo, 2003) Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarta, 2017), Ridwan, belajar mudah penelitian untuk guru, karyawan, dan peneliti pemula, (bandung: alfabeta, 2005) Sardiman. A.M, Interaksi Dan Motivasi Belajar RajaGranfindo Persada, 2014 Mengajar, (Jakarta: Sadiman,Arif,dkk Media Pendidikan. Jakarta:PT Raja grafindo persada Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Cet. VIII; Jakarta: Rineka Cipta,1991). Sriwahyuni peranan media gambar LCD proyektor dalam meningkatkan

81 68 kemmampuan membaca dan menulis terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di kelas 1C pada MIN Yogyakarta II. Skripsi pendidikan gurumadrasah ibtidaiyah.yogyakarta: perpustakaan UIN Sunan kalijaga. Sartiah dalam Poerwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990). Soedijanto Padmowihardjo, Psikologi Belajar Mengajar, (Tangerang Selatan:Universitas Terbuka, 2016 Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, Manajemen pendidikan, (Yogyakarta: AdityaMedia bekerjasama dengan FIP UNY,2009), Suwarno, Wiji Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-ruzz Media Sugiyono.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D (Cet.VI;CV Alfabeta:2008). Sugiarno Metode penelitian Pendidikan: Pendekatan kuantitatif,kualintatif, Dan R&D, Bandung: Alfabeta. Syamsudin Asyrofi, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. (Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2006) Tim Pusat Hukum Kementrian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi MediaSosial Untuk Kementrian Perdgangan RI, (Jakarta: Pusat Hubungan Masyarakat, 2014) Zarella, The Social Media Marketing Book, (Jakarta: PT Sarambi Ilmu Semesta Anggota IKPI: 2010)

82 RIWAYAT HIDUP Jujun Suciadin, 26 Juli 1998, Lahir di Desa Nowa, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Propinsi Nusa Tenggara Barat. Putra kedua dari pasangan Bapak Ramli dan Ibu Ramlah, yang terdiri dari 3 bersaudara, kaka Nur Rahmania dan adik Roswati. Peneliti menyelesaikan pendidikan di SDN 03 Woja Kec. Woja, Kab. Dompu tahun Pada tahun ini juga peneliti melanjutkan pendidikan di SMPN 06 Woja, Kec. Woja, Kab. Dompu selesai tahun 2013, kemudian melanjutkan pendidikan di SMAN 01 Woja dan selesai tahun Pada tahun 2016 melanjutkan pendidikan ke Universitas Muhammadiyah Makassar, mengambil Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Fakultas Agama Islam, dan menyelesaikan Studi tahun 2020 adapun judul skripsi. Pengaruh Penggunaan Media Sosial WhatsApp Terhadap Motivasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas XI Madrasah Mallimin Muhammadiyah Makassar.

83 L A M P I R A N

84 ANGKET Nama : Kelas : Jawablah pernyataan kalian dibawah ini dengan dengan memilih: SS S KS TS STS : SangatSetuju : Setuju : Kurang Setuju : TidakSetuju :SangatTidakSetuju 1. Penggunaan Media Sosial Variabel Dimensi Indikator Skala Ss S ks Ts STS Media sosialwhats App Pengetahuantentangkara kteristik Manfaat 11. Sayamengetahuaidengan pastiaplikasiwhatsapp 12. Sayamengetahuifiturfitur (send messager with emotocons, free call, vidio call, send audio, send contact, send locantion) padaaplikasiwhatsapp 13. MenurutsayaaplikasiWh atsappsebagaipembelaj aranuntukmemahamipe ngetahuanteknologi 14. MenurutsayaWhatsApp grupkelasbermanfaatseb agai media informasi yang berkaitantentangsekolah 15. WhatsAppgrupkelasseb agai media bertanyaterkaitmasalah pelajaran 16. WhatsAppsebagai media untukberdiskusidengant emanmengenaipelajaran. 17. WhatsAppdapatmengusi rkejenuhanmengenaipel ajaran.

85 Penggunaan 18. SayamenggunakanWhat sappuntukchattingande ngantemansekolah. 19. Sayamenggunakan WhatsApplebihdari 3 jam sehari. 20. Sayalebihseringakunme mbukaakunwhatsappda ripadabukupelajaran 2. Motivasi Belajar Bahasa Arab Variabel Dimensi Indikator/Pernyataan Skala Ss S ks Ts STS Motivasibel ajarbahasa Arab Ketekunandalambelajar 1. Sayaaktifmengkutipelajaranb ahasaarab 11. Sayarajinmembacabuku bahasaarabdirumahketik aakanujian. Uletdalammengahadapi kesulitan 12. Sayaselalubertanyakepa da guru bahasaarabketikaadabel umsayapahami. 13. Sayamerasaoptimisdala mmengerjakanpertanyaa n yang sulitdalamujianmatapela jaranbahasaarab 14. Sayaseringberdiskuside ngantemanmelaluigrup WhatsAppkelasuntukme ngerjakan PR bahasaarab yang sulit Minatdanketajamanperh atiandalambelajar Mandiridalambelajar 15. Sayaselalumenyimakde nganbaikketikapelajaran bahasaarabberlangsung 16. Sayaberusaha agar mendapatkannilaiterting giterutamadalampelajar anbahasaindonesia. 17. Menurutsayamenyelesai kanpembelajaranbahasa arabdenganpeserta yang baiksangatpentingbagisa ya. 18. Setelahsayamenyelesaik antugastugasdalampelajaranbah

86 asaarab, sayamerasapuasdengana pa yang telahsayakerjakan 19. Sayasukapergikeperpust akaanuntukmenambahs umberpegetahuan

87 Hasil Angket Penggunaan media sosial WhatsApp (X) Resp Nomor Butir Jumlah

88 Hasil Angket Motivasi Belajar Bahasa Arab (Y) Resp Nomor Butir Jumlah

89 DOKUMENTASI

90

91

92

93

94